Rabu, 02 Juli 2014

Pendapatan Nasional, Inflasi, Pengangguran


Pendapatan Nasional

 

  • Definisi Pendapatan Nasional

Pendapatan Nasional adalah suatu nilai total yang mempunyai barang atau jasa yang dapat dihasilkan suatu negara dalam kurun waktu yang tertentu (biasanya sampai satu tahun) yang dinyatakan dalam satuan uang. Pendapat lain yang dikemukakan oleh tokoh dari Inggris yaitu Sir William Petty, pendapatan nasional merupakan penjumlahan seluruh jumlah biaya hidup konsumsi selama setahun, dan orang tersebut ialah orang yang pertama kali menghitung pendapatan nasional dinegara tahun 1665 sebesar 40 juta pound.

 

 

  • Manfaat dan Tujuan Pendapatan Nasional

TUJUAN :
1.      Mengetahui kemampuan dan pemerataan perekonomian masyarakat&negara.
2.      Memperoleh taksiran yg baik tentang nilai barang&jasa dalam 1tahun.
3.      Membantu pemerintah dalam perencanaan&pelaksanaan program pembangunan.
4.      Mengkaji&mengendalikan faktor2 yg mempengaruhi perekonomian negara.

MANFAAT :
1.      Mengetahui pertumbuhan perekonomian negara,antara pendapatan nasional dalam periode.
2.      Mengetahui struktur perekonomian negara. (agraris,industri&jasa)
3.      Dapat membandingkan perekonomian antar daerah/antar negara.
4.      Dapat membantu kebijakan pemerintah dibidang ekonomi. 

 

 

  • Metode Perhitungan Pendapatan Nasional ada 3:

Metode atau pendekatan produksi : yaitu dengan menjumlahkan seluruh nilai tambah atau sering disebut Added Value. Nilai tambah adalah selisih antara harga jual produksi dengan harga bahan mentah, bahan baku, dan jasa yang diperoleh dari perusahaan lain.

Rumus pendekatan produksi: NI = (P1x Q1) + (P2 x Q2) + ……dst Ketetrangan:
P adalah jumlah produksi
Q adalah harga tiap hasil produksi

Metode / Pendekatan pengeluaran : merupakan penjumlahan seluruh pengeluaran masyarakat suatu negara dalam 1 tahun.
Rumus : NI = C + G + I + (X-M)
Keterangan:
C adalah konsumsi masyarakat / Consumtion
G adalah konsumsi pemerintah / Guoverment
I adalah Investasi
X adalah ekspor dan impor

Metode / Pendekatan pendapatan : merupakan penjumlahan seluruh pendapatan masyarakat suatu negara dalam 1 tahun.
Rumus : NI = R + W + I + P
Keterangan:
R adalah sewa tanah / Rent
W adalah upah dan gaji / Wages
I adalah bunga modal / Interest
P adalah keuntungan pengusaha / Provit




  •         Kendala Perhitungan Pendapatan Nasional


1.      Perhitungan ganda (double accounting) dan Nilai Tambah (Value Added)
2.      Nominal dan Riil
3.      GDP dan GNP
4.      Non-market activities


Inflasi dan Pengangguran

  •        Definisi Pengangguran

Pengangguran adalah suatu kondisi dimana seseorang yang ingin bekerja dan mempunyai kemampuan dibidang masing-masing tetapi dikarenakan terbatasnya suatu pekerjaan yang tersedia dan tidak memadai bahkan bisa juga tidak tersedianya lapangan kerja. Pengangguran juga dapat didefinisikan sebagai berikut yaitu seseorang yang sudah digolongkan dalam angkatan kerja, yang secara aktif sedang mencari pekerjaan pada suatu tingkat upah tertentu, tetapi tidak dapat memperoleh pekerjaan yang diinginkannya. 

Golongan penduduk yang termasuk sebagai angkatan kerja adalah sebagai berikut :
a)      Penduduk yang berumur antara 15 hingga 65 tahun kecuali ibu rumah tangga yang lebih suka menjaga keluarganya
b)      Orang yang belum mencapai umur 65 tahun tetapi sudah pensiun dan tidak mau bekerja lagi
c)      Pengangguran sukarela yaitu golongan penduduk dalam lingkungan umur tersebut yang tidak aktif mencari pekerjaan


  •    Jenis-jenis pengangguran

a)     Pengangguran friksional  (frictional unemployment)
Adalah suatu jenis pengangguran yang disebabkan oleh tindakan seorang pekerja untuk meninggalkan kerjaannya dan mencari kerjaan lebih baik lagi atau mencari kerjaan yang lebih sesuai dengan keinginannya.

b)      Pengangguran Musiman (seasonal unemployment)
Adalah suatu keadaan dimana seseorang harus menganggur, karena adanya fluktuasi kegiatan ekonomi jangka pendek.

c)      Pengangguran siklikal
Adalah jenis pengangguran yang disebabkan karena adanya imbas dari naik turunnya siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran pekerjaan.


d)     Pengangguran struktural
Adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan ekonomi (berkembang atau mengalami kemunduran), yang disebabkan karena perkembangan teknologi, persaingandari luar negeri atau luar daerah, dan pertumbuhan yang pesat dari kawasan lain.

e)      Pengangguran sukarela
Adalah pengangguran yang dikarenakan adanya kesempatan kerja tetapi orang yang menganggur itu tidak bersedia menerimanya pada tingkat gaji yang berlaku.


f)       Pengangguran terpaksa
Adalah pengangguran yang diakibatkan apabila seseorang bersedia menerima pekerjaan pada tingkat gaji yang berlaku , tetapi pekerjaan itu tidak bersedia.

g)      Pengangguran tersembunyi
Adalah pengangguran yang keadaan dimana suatu jenis kegiatan ekonomi dijalankan oleh tenaga kerja yang jumlahnya melebihi dari yang diperlukan.

h)      Pengangguran setengah menganggur
Adalah keadaan pengangguran dimana seseorang, pekerja itu melakukan kerja jauh lebih rendah dari jam kerja yang normal. 


  •       Definisi Inflasi

Inflasi adalah keadaan dimana terjadi kenaikan suatu harga atas barang-barang secara umum dari waktu ke waktu secara terus menerus.
Tingkat kenaikan harga baru dapat dikatakan sebagai inflasi bila kenaikan itu meluas dan mempengaruhi kenaikan harga untuk barang yang lain. Sehingga kenaikan harga untuk satu atau dua barang saja dapat dikatakan sebagai inflasi, kecuali bila telah mempengaruhi harga barang lainnya.


  •         Jenis-jenis Inflasi

Jenis-jenis inflasi dapat dibedakan menjadi beberapa golongan berdasarkan berbagai faktor yang membedakannya.

§  Berdasarkan asalnya :
1.      Inflasi Dalam Negeri (Domestic Inflation)
Adalah inflasi yang terjadi didalam negeri, umumnya disebabkan karena defisit anggaran belanja yang dibiayai oleh percetakan uang baru, kenaikan upah, gagal panen dll.

2.      Inflasi Luar Negeri (Imported Inflation)
Adalah inflasi yang disebabkan karena naiknya harga barang-barang impor, yang terjadi karena kenaikan tarif impor barang atau karena tingginya biaya produksi di luar negeri.


§  Berdasarkan tingkat tingginya inflasi
  1. Inflasi ringan (dibawah 10% pertahun) 
  2. Inflasi sedang (10% sampai 30% pertahun) 
  3. Inflasi berat (antara 30% sampai 100% pertahun) 
  4. Hiper inflasi (diatas 100% pertahun)



  •         Faktor Penentu Terjadinya Inflasi

Tarikan Permintaan (Demand Pull Inflation)
Disebabkan karena permintaan masyarakat akan barang terlalu kuat yang dipicu oleh membanjirnya likuiditas di pasar sehingga permintaan menjadi tinggi. Permintaan yang tinggi terhadap faktor faktor produksi tersebut mengakibatkan harga faktor produksi mengalami kenaikan. Hal ini terjadi karena jumlah uang yang beredar bertambah.

Desakan Biaya (Cost Push Inflation)
Terjadi akibat adanya kelangkaan distribusi. Walaupun tidak ada permintaan yang meningkat secara signifikan. Yang memicu terjadinya kenaikan harga ialah karena ketidaklancaran arus distribusi atau berkurangnya barang yang di produksi yang tersedia pada rata rata permintaan normal. Hal ini juga adapat terjadi karena naiknya biaya produksi.

Inflasi Campuran
Adalah gabungan dari keduakombinasi antara tarikan permintaan dan dorongan biaya. Namun jenis ini jarang dijumpai pada kehidupan nyata.



  •       Cara Mengatasi Inflasi dan Pengangguran

Untuk mengatasi pengangguran :
kebijakan fiskal : mengurangi pajak dan menambah pengeluaran pemerintah
kebijakan moneter : menambah penawaran uang, mengurangi/menurunkan suku bunga dan menyediakan kredit khusus untuk sektor/ kegiatan tertentu.
kebijakan segi penawaran : mendoorong lebih banyak investasi, mengembangkan infrastruktur, meningkatkan efisiensi administrasi pemerintahan, memberi subsidi dan menggunakan pajak perusahaaan dan individu.

Untuk mengatasi inflasi :
kebijakan fiskal : menambah pajak dan mengurangi poengeluaran pemenrintah
kebijakan moneter : mengurangi, menaikan suku bunga dan membatasi kredit
dasar segi penawaran : melakukan langkah langkah yang dapat mengurangi biaya priduksi dan menstabilakan harga seperti mengurangi pajak impor dan pajak keatas bahan mentah, melakukan penetapan harga, menggalakan pertambahan produksi dan menggalakan perkembangan teknologi.



Sumber:
http://asthreenovianti.blogspot.com/2012/06/kebijakan-untuk-mengatasi-masalah.html
http://kartikafitria-penganggurandaninflasi.blogspot.com/
http://blogs-indry.blogspot.com/2013/05/definisi-pendapatan-nasional.html
http://boedylawgmail.blogspot.com/2011/02/tujuan-dan-manfaat-mempelajari.html
http://hendrinote.blogspot.com/2011/04/masalah-perhitungan-pendapatan-nasional.html







Rabu, 28 Mei 2014

Macam dan Ciri-Ciri Pasar

Dalam ilmu ekonomi, pasar adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli, tidak selalu memerlukan lokasi fisik dan bisa merujuk kepada suatu negara tempat suatu barang dijual dan dipasarkan.

Berdasarkan Wujudnya :
Pasar Konkret (nyata) adalah pasar yang tempat terjadinya secara langsung (tatap muka) antar pembeli dan penjual.
Pasar Abstrak (tidak nyata) adalah pasar yang menunjukkan hubungan antara penjual dan penjual secara langsung maupun tidak langsung
Berdasarkan Hubungan Dengan Proses Produksi :
Pasar output (pasar produk) adalah pasar yang menjual-belikan barang hasil produksi
Pasar input (pasar faktor produksi) adalah interaksi antara permintaan dan penawaran terhadap barang dan jasa sebagai masukan pada proses produksi

Macam – macam pasar:
Pasar dapat dikelompokkan menjadi 4 jenis:
a.        Pasar Barang
Pasar barang adalah pasar yang menjual produk dalam bentuk barang. Dibagi menjadi dua:
·         Pasar Barang nyata atau riil ( pasar yang menjual produk dalam bentuk barang yang bentuk dan fisiknya jelas).
·         Pasar Barang Abstrak ( pasar yang menjual produk yang tidak terlihat atau tidak riil secara fisik).

b.       Pasar Jasa / Tenaga
Pasar jasa adalah pasar yang menjual produknya dalam bentuk penawaran jasa atas suatu kemampuan. Contoh : pasar jasa seperti pasar tenaga kerja, RumahSakit yang menjual jasa kesehatan.

c.        Pasar Uang dan Modal
·         Pasar Uang
Pasar Uang adalahpasar yang memperjual belikan mata uang Negara – Negara  yang berlaku di dunia. Disebut juga sebagai pasar valuta asing / valas / Foreign Exchange / Forex. Contohnya adalah transaksi forex di BEJ, BES, agen forex, di internet, dll.

·         Pasar Modal
Pasar Modal adalah pasar yang memperdagangkan surat –surat berharga sebagai bukti kepemilikan suatu perusahaan bisnis atau kepemilikan modal untuk diinvestasikan sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat. Contohnya seperti saham, reksadana, obligasi perusahaan swasta dan pemerintah, dan lain sebagainya

d.       Pasar Luar Negeri
Pasar luar negeri menggambarkan hubungan antara permintaan dalam negeri akan produk impor dan penawaran keluar negeri berupa produk ekspor.

Ciri-ciri pasar sebagai berikut:
a.        Pasar persaingan sempurna (perfect competition)
Adalah sebuah jenis  dengan jumlah penjual dan pembeli yang sangat banyak dan produk yang dijual bersifat homogen. Harga terbentuk melalui mekanisme pasar dan hasil interaksi antara sehingga penjual dan pembeli di pasar ini tidak dapat memengaruhi harga dan hanya berperan sebagai penerima harga (price-taker). Barang dan jasa yang dijual di pasar ini bersifat homogen dan tidak dapat dibedakan. Semua produk terlihat identik. Pembeli tidak dapat membedakan apakah suatu barang berasal dari produsen A, produsen B, atau produsen C? Oleh karena itu, promosi dengan iklan tidak akan memberikan pengaruh terhadap penjualan produk.

Ciri-ciri pasar persaingan sempurna :
·         Perusahaan adalah pengambil harga
·         Setiap perusahaan mudah keluar atau masuk
·         Menghasilkan barang serupa 
·         Terdapat banyak perusahaan di pasar
·         Pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai pasar


b.        Pasar monopoli (dari: monos, satu + polein, menjual)
 Adalah suatu bentuk di mana hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar. Penentu harga pada pasar ini adalah seorang penjual atau sering disebut sebagai "monopolis".
Sebagai penentu harga (price-maker), seorang monopolis dapat menaikan atau mengurangi harga dengan cara menentukan jumlah barang yang akan diproduksi; semakin sedikit barang yang diproduksi, semakin mahal harga barang tersebut, begitu pula sebaliknya. Walaupun demikian, penjual juga memiliki suatu keterbatasan dalam penetapan harga. Apabila penetapan harga terlalu mahal, maka orang akan menunda pembelian atau berusaha mencari atau membuat barang subtitusi (pengganti) produk tersebut atau —lebih buruk lagi— mencarinya di (black market).

Ciri-ciri pasar monopoli :
·         Hanya ada satu produsen yang menguasai penawaran
·         Tidak ada barang subtitusi/pengganti yang mirip (close substitute)
·         Produsen memiliki kekuatan menetukan harga
·         Tidak ada pengusaha lain yang memasuki pasar tersebut karena ada hambatan berapa keunggulan perusahaan.


c.         Pasar persaingan monopolistis
Pada dasarnya adalah pasar yang berada di antara dua jenis pasar yang ekstrem, yaitu persaingan sempurna dan monopoli. Oleh sebab itu sifat-sifatnya mengandung unsur-unsur sifat pasar monopoli dan unsur-unsur sifat pasar persaingan sempurna. Pasar persaingan monopolistis dapat didefinisikan sebagai suatu pasar di mana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang yang berbeda corak (Sukirno, 2003: 298) .

Ciri-ciri pasar persaingan monopolistis ( Sukirno, 2003: 298) :
·         Terdapat banyak penjual.
·         Barang berbeda corak.
·         Perusahaan mempunyai sedikit kekuasaan mempengaruhi harga . 
·         Mudah bagi suatu perusahaan untuk keluar masuk ke pasar.
·         Persaingan mempromosi penjualan sangat aktif.


d.       Pasar oligopoly
Adalah adalah pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh. Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi,  pengenalan produk baru, perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka. Praktek oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk kedalam pasar, dan juga perusahaan-perusahaan melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk menikmati laba normal di bawah tingkat maksimum dengan menetapkan, sehingga menyebabkan kompetisi harga di antara pelaku usaha yang melakukan praktik oligopoli menjadi tidak ada. Struktur pasar oligopoli umumnya terbentuk pada industri-industri yang memiliki capitalintensive yang tinggi, seperti, industri semen, industri mobil, dan industri kertas.
Dalam Undang-undang No. 5 Tahun 1999, oligopoli dikelompokkan ke dalam kategori perjanjian yang dilarang, padahal umumnya oligopoli terjadi melalui keterkaitan reaksi, khususnya pada barang-barang yang bersifat homogen atau identik dengan sehingga ketentuan yang mengatur mengenai oligopoli ini sebagiknya digabung dengan ketentuan yang mengatur mengenai


Ciri-ciri pasar Oligopoli :
·         Terdapat banyak pembeli di pasar.
·         Hanya ada beberapa perusahaan(penjual) yang menguasai pasar.
·         Umumnya adalah penjual-penjual (perusahaan) besar yang memiliki modal besar saja (konglomerasi).
·         Produk yang dijual bisa bersifat sejenis, namun bisa berbeda mutunya.
·         Adanya hambatan bagi pesaing baru.
·         Adanya saling ketergantungan antar perusahaan (produsen).
·         Advertensi (periklanan) sangat penting dan intensif. 



Sumber:
http://vdb-inception.blogspot.com/2011/06/penjelasan-dan-ciri-ciri-dari-jenis.html
http://romaadja19.blogspot.com/2013/05/macam-macam-pasar.html

Selasa, 29 April 2014

Tipe, gaya, Perilaku Kepemimpinan

Tipe, gaya, perilaku kepemimpinan

Dari literature diketahui ada teori yang menyatakan bahwa pemimpin itu dilahirkan, bukan dibuat. Ada pula yang menyatakan bahwa pemimpin itu terjadi karena adanya kelompok-kelompok orang-orang, dan ia melakukan pertukaran dengan yang dipimpin. Teori lain mengemukakan bahwa pemimpin timbul karena situasi yang memungkinkan ia ada. Dan teori paling muktahir melihat kepemimpinan lewat prilaku organisasi.
• Kepemimpinan adalah seni seorang pemimpin mempengaruhi perilaku bawahan, agar mau bekerja sama dan bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi.

A. Gaya Kepemimpinan
• Istilah gaya secara kasar adalah sama dengan cara yang digunakan pemimpin di dalam mempengaruhi para pengikutnya. Gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain seperti yang ia lihat

1• Gaya Kepemimpinan Kontinum (Robert Tannenbaum dan Warren Schmidt)
2• Gaya Kepemimpinan Managerial Grid (Robert R Blake dan Jane S Mouton)
3• Gaya Kepemimpinan Tiga Dimensi dari Reddin
4• Gaya Kepemimpinan Empat Sistem Manajemen dari Likert

B. Kepemimpinan Pancasila
• Kepemimpinan Pancasila ialah bentuk kepemimpinan yang selalu menyumberkan diri pada nilai-nilai luhur dari norma-norma pancasila. Semangat kepemimpinan pancasila itu dapat terwujudkan, apabila nilai-nilai luhur yang diwariskan nenek moyang dapat dipadukan dengan nilai-nilai modernisasi yang positif, antara lain dengan ciri demokratis, rasional, kritis, efisien-efektif, dan berdisiplin tinggi.

C. Kepemimpinan Situasional
• Kepemimpinan situasional menurut Hersey dan Blanchard didasarkan pada saling berhubungannya hal-hal berikut ini:
1. Jumlah petunjuk dan pengarahan yang diberikan oleh pimpinan
2. Jumlah dukungan sosioemosional yang diberikan oleh pimpinan
3. Tingkat kesiapan atau kematangan para pengikut yang ditunjukkan dalam melaksanakan tugas khusus, fungsi atau tujuan tertentu.
• Penekanan dalam kepemimpinan situasional ini hanyalah pada perilaku pemimpin dan bawahannya saja. Perilaku pengikut atau bawahan ini amat penting untuk mengetahui kepemimpinan situasional. Karena bukan saja pengikut sebagai individu bias menerima atau menolak pemimpinnya, tetapi sebagai pengikut secara kenyataannya dapat menentukan kekuatan pribadi apapun yang dimiliki pemimpin.

Teori biaya produksi

Biaya produksi adalah semua pengeluaran ekonomis yang harus di keluarkan untuk memproduksi suatu barang. Biaya produksi juga merupakan pengeluaran yang di lakukan perusahaan untuk mendapatkan faktor – faktor produksi dan bahan baku yang akan di gunakan untuk menghasilkan suatu produk.

Biaya produksi dapat meliputi unsur – unsur sebagai berikut :

  1. bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah jadi
  2. bahan-bahan pembantu atau penolong
  3. upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur.
  4. penyusutan peralatan produksi 
  5. uang modal, sewa
  6. biaya penunjang seperti biaya angkut, biaya administrasi, pemeliharaan, biaya listrik, biaya keamanan dan asuransi
  7. biaya pemasaran seperti biaya iklan
  8. pajak

Berdasarkan jangka waktunya, biaya produksi di bedakan menjadi 2 yaitu :

1. Jangka Waktu Pendek.
Dalam jangka pendek perusahan adalah jangka waktu di mana sebagian faktor produksi tidak dapat di tambah jumlahnya.
teori – teori biaya produksi dalam jangka pendek, Yakni:

# Biaya Total (Total Cost / TC) 
Keseluruhan biaya yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan yang terdiri dari biaya Variabel dan Biaya Tetap.  TC= TVC + TFC

# Biaya Variabel Total (Total Variabel Cost / TVC) 
Keseluruhan biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam faktor produksi dan bersifat Variabel atau dapat berubah – ubah sesuai dengan hasil produksi yang akan dihasilkan.
Semakin banyak produk yang dhasilkan, maka semakin besar pula biaya yang harus dikeluarkan.

Contoh : Biaya bahan baku , upah tenaga kerja, bahan bakar,dls.
TVC= TC-TFC

# Biaya Tetap (Total Fixed Cost / TFC) 
Biaya yang tidak berubah mengikuti tingkat produksi.
Artinya biaya ini besarnya tidak dipengaruhi oleh jumlah Output yang dihasilkan.
Contoh: biaya abonemen Telepon, Biaya Pemeliharaan Bangunan,biaya penyusutan, dls.
TFC=TC-TVC

# Biaya Total Rata-rata (Average Total Cost / ATC) 
BiayaTotal (TC) untuk memproduksi sejumlah barang tertentu dibagi dengan jumlah Produksi tertentu oleh perusahaan tersebut (Q).
ATC =TC/Q
Q= jumlah Output yang dihasilkan

Biaya total rata-rata juga dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
ATC = AVC+AFC

# Biaya Variabel rata-rata (Average Variabel Cost / AVC) 
Biaya Variabel Total (TVC) untuk memproduksi sejumlah barang tertentu dibagi dengan jumlah produksi tertentu(Q).
AVC= TVC/Q

Atau dapat juga dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
AVC=ATC-AFC

# Biaya tetap Rata –rata (Average Fixed Cost / AFC) 
Biaya tetap (TFC) untuk memproduksi sejumllah barang tertentudibagi dengan jumlah produksi tertentu (Q).
AFC=TFC/Q

Atau dapat juga dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
AFC=ATC-AVC

# Biaya Marginal (Marginal Cost / MC) 
Kenaikan biaya produksi yang dikeluarkan untuk menambah satu satuan output.

2. Jangka Waktu Panjang.
Sedangkan jangka waktu panjang merupakan segala faktor produksi yang masih dapat berubah – ubah.

Teori – teori biaya jangka panjang yakni diantaranya ialah :

Biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan seluruh output dan bersifat Variabel.
Biaya total sama dengan perubahan biaya Variabel.  LTC=∆LVC

Dengan LTC= biaya total jangka panjang (Long Run Total Cost)
∆LVC= Perubahan Biaya Variabel jangka panjang

# Biaya Marjinal jangka panjang 
Tambahan biaya karena menambah produksi sebanyak 1 unit.
Perubahan biaya total sama dengan perubahan biaya variabel.
Maka,  LMC=∆LTC/∆Q

Dengan LMC= Biaya marjinal jangka panjang (Long Run Marjinal Cost)
∆LTC= Perubahan Biaya Total jangka Panjang
∆Q= Perubahan Output

# Biaya Rata – rata 
Biaya total dibagi Jumlah Output.  LRAC=LTC/Q
Dengan LRAC=Biaya Rata – Rata Jangka panjang (Long Run Average Cost)
Q = Jumlah output 


Jenis-jenis Biaya Produksi

Biaya produksi membentuk harga pokok produksi yang digunakan untuk menghitung harga pokok produk jadi dan harga pokok produk pada akhir periode akuntansi masih dalam proses. Biaya produksi digolongkan dalam tiga jenis yang juga merupakan elemen-elemen utama dari biaya produksi, meliputi :

1. Biaya bahan baku (direct material Cost)

Merupakan bahan secara langsung digunakan dalam produksi untuk mewujudkan suatu macam produk jadi yang siap untuk dipasarkan.

2. Biaya tenaga kerja langsung (direct labour cost)

Merupakan biaya-biaya bagi para tenaga kerja langsung ditempatkan dan didayagunakan dalam menangani kegiatan-kegiatan proses produk jadi secara langsung diterjunkan dalam kegiatan produksi menangani segala peralatan produksi dan usaha itu dapat terwujud.

3. Biaya overhead pabrik (factory overhead cost) 

Umumnya didefinisikan sebagai bahan tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung dan biaya pabrik lainnya yang tidak secara mudah didefinisikan atau dibebankan pada suatu pekerjaan.

Elemen-elemen dari biaya Overhead Pabrik yaitu :

  1. Biaya bahan penolong 
  2. Biaya tenaga kerja tidak langsung 
  3. Biaya depresiasi dan amortisasi aktiva tetap 
  4. Biaya reparasi dan pemeliharaan mesin 
  5. Biaya listrik dan air pabrik 
  6. Biaya asuransi pabrik 
  7. Operasi lain-lain 


Proses Produksi

Pengumpulan harga produksi sangat ditentukan berdasarkan proses produksinya. Proses produksi dibagi menjadi 2 macam:

1. Produksi atas dasar pesanan 

Perusahaan yang berproduksi berdasarkan pesanan melaksanakan pengolahan produknya atas dasar pesanan yang diterima dari pihak luar. Perusahaan ini mengumpulkan biaya produksi dengan menggunakan harga pokok pesanan (Job order cost methode)

2. Produksi masa 

Perusahaan yang berproduksi berdasarkan produksi massa melaksanakan pengolahan produknya untuk memenuhi persediaan di gudang yang umumnya produknya berupa standar.

Perusahaan ini mengumpulkan biaya produksinya dengan menggunakan metode harga pokok proses (Process cost methode). Dalam metode, biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk periode tertentu dan harga pokok produk persatuan produk yang dihasilkan dalam periode tersebut, dihitung dengan cara membagi total biaya produksi dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan dalam periode yang bersangkutan.

Rumus harga pokok penjualan
Rumus harga pokok penjualan –Rumushitung kali iniakan memberikan bagaimana Rumus harga pokok penjualan ( HPP ). Harga Pokok Penjualan adalah adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh barang yang dijual atau harga perolehan dari barang yang dijual. Nah untuk yang belajar, simak Rumus harga pokok penjualan di bawah ini.
Rumus harga pokok penjualan
Manfaat harga pokok penjualan :
  1. Sebagai patokan untuk menentukan harga jual.
  2. Untuk mengetahui laba yang diinginkan perusahaan. Apabila harga jual lebih besar dari harga pokok penjualan maka akan diperoleh laba, dan sebaliknya apabila harga jual lebih rendah dari harga pokok penjualan akan diperoleh kerugian.

Rumus Menghitung Penjualan Bersih
Penjualan dalam perusahaan dagang sebagai salah satu unsur dari pendapatan Perusahaan. Unsur-unsur dalam penjualan bersih terdiri dari:
  • penjualan kotor
  • retur penjualan
  • potongan penjualan
  • penjualan bersih
Untuk mencari penjualan besih adalah sebagai berikut:
Penjualan bersih = penjualan kotor – retur penjualan – potongan penjualan.
Contoh Soal: Diketahui penjualan Rp. 25.000.000,-
Retur penjualan Rp. 125.000,-
Potongan penjualan Rp. 150.000,-
Hitunglah penjualan bersih!
Penjulan bersih = Rp. 25.000.000 – Rp. 125.000 – Rp. 150.000 = Rp. 24.725.000

http://darkzone7.blogspot.com/2013/04/biaya-produksi.html#ixzz30BwlXs00