Kamis, 30 Juli 2015

Contoh Proposal Penulisan Ilmiah

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Era Globalisasi saat ini bertumbuh sangat  cepat seiring dengan lajunya perkembangan zaman yang semakin modern akan kemajuan ilmu teknologi. Hal ini ditandai dengan banyaknya pengguna komputer. Pesatnya perkembangan bisnis yang mengadaptasi teknologi informasi, mendorong terjadinya persaingan bisnis. Setiap pelaku bisnis bersaing untuk merebut pangsa pasar dan meraih pelanggan agar menggunakan produk atau jasa dari perusahaan mereka.
Begitu pula yang terjadi pada Toko Ram Motor yang saat ini masih menggunakan sistem manual dan belum menggunakan sistem komputer dalam mengelola data usahanya dan juga data para pelanggannya. Sistem manual menyebabkan data-data menjadi tidak akurat dan tidak cepat dalam melakukan pencatatan sehingga memerlukan waktu yang cukup lama untuk mengerjakannya. Ditambah lagi kondisi toko yang sudah mulai besar dan memiliki beberapa cabang, jadi sangat dibutuhkan sistem yang terkomputerisasi.
Dengan adanya sistem komputerisasi dengan sistem informasi penjualan akan memudahkan pengolahan data dalam penjualan, pembelian dan persediaan barang padaToko Ram Motor. Dengan demikian persoalan redudansi data akan berkurang dan menghasilkan laporan yang tepat waktu dan segala jenis masalah administrasi dapat ditangani secara maksimal.
Dalam merancang sebuah sistem informasi penjualan untuk Toko Ram Motor penulis menggunakan Sql Server 2008 dan Visual Studio.Net 2010. Visual Studio.Net merupakan salah satu program aplikasi yang berada dibawah Platform.Net Framework yang merupakan model platform yang memudahan dalam membangun lingkungan aplikasi yang terdistribusi di internet.
Oleh karena itu penulis memlih judul ‘SISTEM INFORMASI PENJUALAN TOKO RAM MOTOR MENGGUNAKAN VISUAL STUDIO.NET DAN SQL SERVER’.
1.2 Ruang Lingkup
Dalam penulisan ilmiah ini penulis membuat sistem informasi penjualan untuk toko Ram Motor dengan dilengkapi managemen user, transaksi penjualan serta stock barang. Penulis menggunakan software Visual Studio 2010 dan Sql 2008 untuk databasenya.
1.3 Tujuan
Dengan dilakukannya penulisan ilmiah ini penulis dapat membantu dalam pembuatan Sistem Informasi Penjualan Toko Ram Motor dengan sistem terkomputerisasi, sehingga dapat mempermudah proses dari pengolahan data dan informasi secara efektif dan efisien.
1.4 Metoda Penelitian
Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam rangka penyusunan penulisan ini, penulis menggunakan metode penulisan yaitu :
a)       Studi Pustaka
Studi ini dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku teori  sebagai referensi untuk mendukung penulisan ilmiah ini.
b)      Wawancara 
Penulis melakukan wawancara kepada salah seorang pegawai guna memperoleh informasi yang diperlukan untuk menunjang penulisan ini.
I.V Sistematika tulisan ilmiah
Untuk mempermudah dalam melihat keterhubungan antara bab yang satu dengan yang lain, diperlukan sistematika penulisan yang berurutan secara garis besar. Adapun sistematika penulisan dalam penulisan ini yang disusun dalam empat bab sebagai berikut :
BAB I                         PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, ruang lingkup, tujuan penulisan, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II                        TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini akan menjelaskan secara singkat mengenai landasan-landasan teori mengenai sistem informasi, tinjauan perangkat lunak, dan lainnya yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas.
BAB III          PEMBAHASAN
Pada bab ini akan menganalisa masalah yang ada, Entity Relationship Diagram, Normalisasi, Struktur File,  desain i/o setelah itu baru langkah-langkah pembuatan aplikasi serta spesifikasi h/s.
BAB IV          PENUTUP

Bab IV berisi beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari hasil pembuatan sistem informasi penjualan barang dan saran dari penulis untuk pengembangan selanjutnya.



Sumber: http://echiedp.blogspot.com/2013/06/contoh-proposal-penulisan-ilmiah.html

Senin, 08 Juni 2015

Pedoman Penulisan Skripsi

1. Format Laporan penelitian diketik (dengan komputer) pada kertas HVS (70-80 gram) berukuran A4 (21 cm x 29.7 cm). File > Page Setup, pada tab Paper pilih Paper Size = A4.

2. Pengetikan
a. Laporan penelitian diketik 1,5 spasi dengan menggunakan kalimat pasif. ”Ctrl + 5”
b. Huruf yang digunakan adalah Times New Roman 12 pt atau persamaannya. Format > Font, pada tab Font pilih Font = Times New Roman dan Size = 12.

3. Jarak Tepi
a. Batas atas 4 cm, batas bawah 3 cm, batas kiri 4 cm, batas kanan 3 cm. File > Page Setup, pada tab Margins pilih Margins : top = 4 cm, bottom = 3 cm, left = 4 cm dan right = 3 cm.
b. Setiap alinea baru, dimulai pada jarak 1,5 cm dari margin kiri. Format > Paragraph, pada tab Indents and Spacing pilih Indentations : Special = first line dan By = 1,5 cm.

4. Nomor, Halaman
a. Mulai dari Bab I hingga akhir laporan penelitian, diberi nomor halaman urut dengan angka Arab dimulai dengan angka 1.
b. Semua nomor halaman diketik di sebelah kanan atas, dengan jarak 3 cm dari tepi kanan maupun tepi atas kertas (kecuali untuk halaman judul bab, ditulis di tengah bawah 2 cm dari tepi bawah kertas).  Insert > Page Numbers, Position = Top of page (header), Alignment = right. Untuk memilih jenis nomor, klik Format, Number format = 1,2,3,... Untuk mengatur jarak nomor halaman, klik File > Page Setup, pada tab Layout pilih From edge : Header = 3 cm, Footer = 2 cm. Untuk mengatur agar nomor halaman judul bab berada di bawah (formatnya berbeda), gunakan Insert > Break c. Hal-hal yang bersifat pengantar pada halaman depan (sebelum Bab I) diberi nomor dengan angka Romawi huruf kecil, seperti:i, ii, iii, dan seterusnya.

5. Sistem penomoran pada Isi Laporan Penomoran menggunakan pola tata urutan sebagai berikut :
a. Tingkat pertama, menggunakan angka Romawi besar: I, II, III, dst.
b. Tingkat ke 2, menggunakan huruf latin besar: A. , B. , C. , dst.
c. Tingkat ke 3, menggunakan angka Arab: 1. , 2. , 3. , dst.
d. Tingkat ke 4, menggunakan huruf latin kecil: a. , b. , c. , dst.
e. Tingkat ke 5, menggunakan angka Arab dengan satu kurung: 1), 2), 3), dst.
f. Tingkat ke 6, menggunakan huruf latin kecil dengan satu kurung: a), b), c), dst.
g. Tingkat ke 7, menggunakan angka Arab dengan dua kurung: (1), (2), (3), dst.
h. Tingkat ke 8, menggunakan huruf latin kecil dengan dua kurung: (a), (b), (c), dst. Format > Bullets and Numbering, pada tab Outline Numbered pilih salah satu style dan edit dengan meng-klik Customize.

6. Tabel dan Gambar/Grafik/Bagan
a. Semua bentuk tabel dan gambar kecuali tabel kerja dalam analisis statistik diberi nomor urut dengan angka Arab (1, 2, 3, ..).
b. Judul tabel harus ditulis di atas tabel dengan huruf besar pada setiap awal kata, kecuali kata sambung. Cara membuat tabel :  Table > Insert > Table, untuk menambahkan caption, sebelumnya seleksi dulu semua kolom, lalu pilih Caption dan buat new label = Tabel dan pilih Position = Above selected item.
c. Judul gambar ditulis di bawah gambar, dengan huruf besar pada setiap awal kata, kecuali kata sambung. Cara menyisipkan gambar : Insert > Picture, kemudian klik kanan pada area gambar, pilih Caption. Buat new label, yaitu “Gambar”.
Untuk memperbarui daftar gambar, klik kanan diatas daftar gambar, pilih Update Field. Ada dua pilihan, update page number only (yang hanya akan memperbarui nomor halaman saja) atau update entire table.


7. Daftar Isi Untuk membuat daftar isi, klik Insert > Reference > Index and Tables. Pada tab Table of Content, pilih jumlah level yang akan ditampilkan dengan mengubah angka pada Show Level sesuai aturan penulisan skripsi.


Sumber: https://andhy07.files.wordpress.com/2010/02/pedoman-penulisan-skripsi.pdf

Senin, 27 April 2015

Data Penelitian

Pengertian Data
Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berwujud suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep.

Jenis - Jenis Data
Menurut cara memperolehnya :
Data primer yaitu data yang dikumpulkan dan diolah sendiri atau seorang atau suatu organisasi langsung dari obyeknya. Contoh : Mewawancarai langsung penonton bioskop 21 untuk meneliti preferensi konsumen bioskop.
Data sekunder yaitu data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun non komersial. Contohnya adalah pada peneliti yang menggunakan data statistik hasil riset dari surat kabar atau majalah.

Menurut sumbernya :
Data internal adalah data yang menggambarkan keadaan atau kegiatan dalam suatu organisasi. Misal : data keuangan, data pegawai, data produksi, dsb.
Data eksternal yaitu data yang menggambarkan suatu keadaan atau kegiatan di luar suatu organisasi. Contohnya adalah data jumlah penggunaan suatu produk pada konsumen, tingkat preferensi pelanggan, persebaran penduduk, dan lain sebagainya.

Menurut sifatnya :
Data kualitatif adalah data yang bukan dalam bentuk angka
Data kuantitatif adalah data dalam bentuk angka

Menurut waktu pengumpulannya :
Cross section / insidentil adalah dikumpulkan pada suatu waktu tertentu.  Contohnya laporan keuangan per 31 desember 2006, data pelanggan PT. Angin Ribut bulan mei 2004, dan lain sebagainya.
Data berkala / time series data adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk menggambarkan suatu perkembangan atau kecenderungan keadaan/peristiwa/kegiatan. Contoh data time series adalah data perkembangan nilai tukar dollar amerika terhadap euro eropa dari tahun 2004 sampai 2006, jumlah pengikut jamaah nurdin m. top dan doktor azahari dari bulan ke bulan, dll.

Metode Pengumpulan Data
Metode Pengumpulan Data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data. Metode menunjuk suatu cara sehingga dapat diperlihatkan penggunaannya melalui angket, wawancara, pengamatan, tes, dkoumentasi dan sebagainya.
Sedangkan Instrumen Pengumpul Data merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data. Karena berupa alat, maka instrumen dapat berupa lembar cek list, kuesioner (angket terbuka / tertutup), pedoman wawancara, camera photo dan lainnya
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Tujuan yang diungkapkan dalam bentuk hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian. Metode pengumpulan data bisa dilakukan dengan cara:

A.  WAWANCARA
Menurut Prabowo (1996) wawancara adalah metode pengmbilan data dengan cara menanyakan sesuatu kepada seseorang responden, caranya adalah dengan bercakap-cakap secara tatap muka.Pada penelitian ini wawancara akan dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara.
Menurut Patton dalam proses wawancara dengan menggunakan pedoman umum wawancara ini, interview dilengkapi pedoman wawancara yang sangat umum, serta mencantumkan isu-isu yang harus diliput tampa menentukan urutan pertanyaan, bahkan mungkin tidak terbentuk pertanyaan yang eksplisit.
Pedoman wawancara digunakan untuk mengingatkan interviewer mengenai aspek-aspek apa yang harus dibahas, juga menjadi daftar pengecek (check list) apakah aspek-aspek relevan tersebut telah dibahas atau ditanyakan. Dengan pedoman demikian interviwer harus memikirkan bagaimana pertanyaan tersebut akan dijabarkan secara kongkrit dalam kalimat Tanya, sekaligus menyesuaikan pertanyaan dengan konteks actual saat wawancara berlangsung (Patton dalam poerwandari, 1998).

B.  OBSERVASI
Disamping wawancara, penelitian ini juga melakukan metode observasi. Menurut Nawawi & Martini (1991) observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistimatik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau gejala-gejala dalam objek penelitian.
Dalam penelitian ini observasi dibutuhkan untuk dapat memehami proses terjadinya wawancara dan hasil wawancara dapat dipahami dalam konteksnya. Observasi yang akan dilakukan adalah observasi terhadap subjek, perilaku subjek selama wawancara, interaksi subjek dengan peneliti dan hal-hal yang dianggap relevan sehingga dapat memberikan data tambahan terhadap hasil wawancara.
Menurut Patton (dalam Poerwandari 1998) tujuan observasi adalah mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian di lihat dari perpektif mereka yang terlihat dalam kejadian yang diamati tersebut.

MACAM-MACAM OBSERVASI
a. Observasi Partisipatif
Peneliti mengamati apa yang dikerjakan orang, mendengarkan apa yang diucapkan dan berpartisipasi dalam aktivitas yang diteliti
b. Observasi Terus Terang atau Tersamar
Peneliti berterus terang kepada narasumber bahwa ia sedang melakukan penelitian.
c. Observasi tak Berstruktur
Dilakukan dengan tidak Berstruktur karena fokus penelitian belum jelas

C.  Angket atau kuesioner (questionnaire)
Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden). Instrumen atau alat pengumpulan datanya juga disebut angket berisi sejumlah pertnyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau direspon oleh responden. Responden mempunyai kebiasaan untuk memberikan jawaban atau respon sesuai dengan presepsinya.
Kuesioner merupakan metode penelitian yang harus dijawab responden untuk menyatakan pandangannya terhadap suatu persoalan. Sebaiknya pertanyaan dibuat dengan bahasa sederhana yang mudah dimengerti dan kalimat-kalimat pendek dengan maksud yang jelas. Penggunaan kuesioner sebagai metode pengumpulan data terdapat beberapa keuntungan, diantaranya adalah pertanyaan yang akan diajukan pada responden dapat distandarkan, responden dapat menjawab kuesioner pada waktu luangnya, pertanyaan yang diajukan dapat dipikirkan terlebih dahulu sehingga jawabannya dapat dipercaya dibandingkan dengan jawaban secara lisan, serta pertanyaan yang diajukan akan lebih tepat dan seragam.

MACAM-MACAM KUISIONER
1. Kuesioner tertutup
Setiap pertanyaan telah disertai sejumlah pilihan jawaban. Responden hanya memilih jawaban yang paling sesuai.

2. Kuesioner terbuka
Dimana tidak terdapat pilihan jawaban sehingga responden haru memformulasikan jawabannya sendiri.

3. Kuesioner kombinasi terbuka dan tertutup
Dimana pertanyaan tertutup kemudian disusul dengan pertanyaan terbuka.

4. Kuesioner semi terbuka
Pertanyaan yang jawabannya telah tersusun rapi, tetapi masih ada kemungkinan tambahan jawaban.



Teknik Pengambilan Data
1. Angket
Angket / kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang dijadikan responden untuk dijawabnya.
Meskipun terlihat mudah, teknik pengumpulan data melalui angket cukup sulit dilakukan jika respondennya cukup besar dan tersebar di berbagai wilayah.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan angket menurut Uma Sekaran (dalam Sugiyono, 2007:163) terkait dengan prinsip penulisan angket, prinsip pengukuran dan penampilan fisik.

Prinsip Penulisan angket menyangkut beberapa faktor antara lain :
Isi dan tujuan pertanyaan artinya jika isi pertanyaan ditujukan untuk mengukur maka harus ada skala yang jelas dalam pilihan jawaban.
Bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan responden. Tidak mungkin menggunakan bahasa yang penuh istilah-istilah bahasa Inggris pada responden yang tidak mengerti bahasa Inggris, dsb.
Tipe dan bentuk pertanyaan apakah terbuka atau terturup. Jika terbuka artinya jawaban yang diberikan adalah bebas, sedangkan jika pernyataan tertutup maka responden hanya diminta untuk memilih jawaban yang disediakan.

2. Observasi
Obrservasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya mengukur sikap dari responden (wawancara dan angket) namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi (situasi, kondisi). Teknik ini digunakan bila penelitian ditujukan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar.

Participant Observation
Dalam observasi ini, peneliti secara langsung terlibat dalam kegiatam sehari-hari orang atau situasi yang diamati sebagai sumber data.
Misalnya seorang guru dapat melakukan observasi mengenai bagaimana perilaku siswa, semangat siswa, kemampuan manajerial kepala sekolah, hubungan antar guru, dsb.

Non participant Observation
Berlawanan dengan participant Observation, Non Participant merupakan observasi yang penelitinya tidak ikut secara langsung dalam kegiatan atau proses yang sedang diamati.
Misalnya penelitian tentang pola pembinaan olahraga, seorang peneliti yang menempatkan dirinya sebagai pengamat dan mencatat berbagai peristiwa yang dianggap perlu sebagai data penelitian.
Kelemahan dari metode ini adalah peneliti tidak akan memperoleh data yang mendalam karena hanya bertindak sebagai pengamat dari luar tanpa mengetahui makna yang terkandung di dalam peristiwa.
Alat yang digunakan dalam teknik observasi ini antara lain : lembar cek list, buku catatan, kamera photo, dll.

3. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap nara sumber atau sumber data.
Wawancara pada penelitian sampel besar biasanya hanya dilakukan sebagai studi pendahuluan karena tidak mungkin menggunakan wawancara pada 1000 responden, sedangkan pada sampel kecil teknik wawancara dapat diterapkan sebagai teknik pengumpul data (umumnya penelitian kualitatif).

Wawancara terbagi atas wawancara terstruktur dan tidak terstruktur.
Wawancara terstruktur artinya peneliti telah mengetahui dengan pasti apa informasi yang ingin digali dari responden sehingga daftar pertanyaannya sudah dibuat secara sistematis. Peneliti juga dapat menggunakan alat bantu tape recorder, kamera photo, dan material lain yang dapat membantu kelancaran wawancara.
Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas, yaitu peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan yang akan diajukan secara spesifik, dan hanya memuat poin-poin penting masalah yang ingin digali dari responden.
Kelebihan dan Kekurangan dalam Teknik Pengumpulan Data

1. Metode Observasi
Pengumpulan data dengan observasi langsung atau dengan pengamatan langsung adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut. Pengamatan baru tergolong sebagai teknik mengumpulkan data, jika pengamatan tersebut mempunyai kriteria berikut:
Pengamatan digunakan untuk penelitian dan telah direncanakan secara sistematik. Pengamatan harus berkaitan dengan tujuan penelitian yang telah direncanakan. Pengamatan tersebut dicatat secara sistematis dan dihubungkan dengan proposisi umum dan bukan dipaparkan sebagai suatu set yang menarik perhatian saja. Pengamatan dapat dicek dan dikontrol atas validitas dan reliabilitasnya. Penggunaan pengamatan langsung sebagai cara mengumpulkan data mempunyai beberapa keuntungan antara lain :
Pertama. Dengan cara pengamatan langsung, terdapat kemungkinan untuk mencatat hal-hal, perilaku, pertumbuhan, dan sebagainya, sewaktu kejadian tersebut berlaku, atau sewaktu perilaku tersebut terjadi. Dengan cara pengamatan, data yang langsung mengenai perilaku yang tipikal dari objek dapat dicatat segera, dantidak menggantungkan data dari ingatan seseorang;
Kedua. Pengamatan langsung dapat memperoleh data dari subjek baik tidak dapat berkomunikasi secara verbal atau yang tak mau berkomunikasi secara verbal. Adakalanya subjek tidak mau berkomunikasi, secara verbal dengan enumerator atau peneliti, baik karena takut, karena tidak ada waktu atau karena enggan. Dengan pengamatan langsung, hal di atas dapat ditanggulangi. Selain dari keuntungan yang telah diberikan di atas, pengamatan secara langsung sebagai salah satu metode dalam mengumpulkan data, mempunyai kelemahan-kelemahan.

2. Metode Wawancara
Yang dimaksud dengan wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara). Wawancara dapat dilakukan dengan tatap muka maupun melalui telpon.

Wawancara Tatap Muka
Beberapa kelebihan wawancara tatap muka antara lain :
·         Bisa membangun hubungan dan memotivasi responden
·         Bisa mengklarifikasi pertanyaan, menjernihkan keraguan, menambah pertanyaan baru
·         Bisa membaca isyarat non verbal
·         Bisa memperoleh data yang banyak

Sementara kekurangannya adalah :
·         Membutuhkan waktu yang lama
·         Biaya besar jika responden yang akan diwawancara berada di beberapa daerah terpisah
·         Responden mungkin meragukan kerahasiaan informasi yang diberikan
·         Pewawancara perlu dilatih
·         Bisa menimbulkan bias pewawancara
·         Responden bias menghentikan wawancara kapanpun

Wawancara via phone
Kelebihan :
·         Biaya lebih sedikit dan lebih cepat dari warancara tatap muka
·         Bisa menjangkau daerah geografis yang luas
·         Anomalitas lebih besar dibanding wawancara pribadi (tatap muka)

Kelemahan :
·         Isyarat non verbal tidak bisa dibaca
·         Wawancara harus diusahakan singkat
·         Nomor telpon yang tidak terpakai bisa dihubungi, dan nomor yang tidak terdaftar pun dihilangkan dari sampel

3.Metode Kuesioner
Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang telah disusun sebelumnya. Pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner, atau daftar pertanyaan tersebut cukup terperinci dan lengkap dan biasanya sudah menyediakan pilihan jawaban (kuesioner tertutup) atau memberikan kesempatan responden menjawab secara bebas (kuesioner terbuka).
Penyebaran kuesioner dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti penyerahan kuesioner secara pribadi, melalui surat, dan melalui email. Masing-masing cara ini memiliki kelebihan dan kelemahan, seperti kuesioner yang diserahkan secara pribadi dapat membangun hubungan dan memotivasi respoinden, lebih murah jika pemberiannya dilakukan langsung dalam satu kelompok, respon cukup tinggi. Namun kelemahannya adalah organisasi kemungkinan menolak memberikan waktu perusahaan untuk survey dengan kelompok karyawan yang dikumpulkan untuk tujuan tersebut.

Teknik Pembuatan Kuesioner
Langkah-Langkah Pembuatan Kuesioner: 
Langkah 1:
• Menentukan Hipotesis
• Menentukan tipe survey yang akan digunakan
• Menentukan pertanyaan-pertanyaan survey
• Menentukan kategori jawaban
• mendesain letak survey

Langkah 2:
• Rencanakan bagaimana data akan dikumpulkan
• Uji awal alat pengukuran

Langkah 3:
• tentukan target populasi
• tentukan teknik sampling (random sampling, non random sampling)
• tentukan ukuran sampel
• pilih sampel

Langkah 4:
• Temukan responden
• lakukan interview/wawancara
• kumpulkan data dengan teliti

Langkah 5:
• Masukkan data kedalam komputer
• periksa ulang seluruh data
• lakukan analisis statistik pada data yang diperoleh

Langkah 6:
• Jelaskan metode dan penemuan dalam laporan penelitian
• Presentasikan untuk mendapatkan masukan dan evaluasi

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan Kuesioner:
1. Pertanyaan hendaknya jelas maksudnya:
   a. Pertanyaan tidak terlalu luas
   b. Pertanyaan tidak terlalu panjang
   c. Pertanyaan tidak boleh memimpin
   d. Menghindari pertanyaan yang dobel negatif
2. Pertanyaan hendaknya membantu ingatan responden
3. Pertanyaan menjamin responden untuk dengan mudah mengutarakan jawabannya
4. Pertanyaan hendaknya menghindari bias
5. Pertanyaan memotovasi responden untuk menjawab
6. Pertanyaan dapat menyaring responden
7. Pertanyaan hendaknya dibuat sesederhana mungkin

Tipe Pertanyaan dan Kategori Respon Berdasar jenis:
Threatening questions/ Pertanyaan yang mengancam : aktivitas sexual, penggunaan obat-obatanan, perilaku menyimpang lainnya.
Knowledge questions/ pertanyaan pengetahuan/ pertanyaan informatif : menanyakan ttg hal-hal yg telah diketahui responden.
Skip or contingency questions / pertanyaan untuk dilewati atau diteruskan : penyaringan untuk responden tertentu

Bentuk pertanyaan:
1. Pertanyaan terbuka/ Open ended
Free response questions: kebebasan bagi responden untuk menjawab.
Directed response questions: kebebasan bagi responden untuk menjawab akan tetapi sudah sedikit diarahkan.
2. Bentuk pertanyaan tertutup/Close Ended
Dichotomus choice: hanya disediakan 2 jawaban alternatif, responden memilih satu diantaranya.
Multiple choice: menyediakan beberapa jawaban alternatif, responden memilih 1 jawaban yang sesuai dengan pendapat responden
Keuntungan Pertanyaan Tertutup :
·         Mudah dihitung persentase jawabannya.
·         Dapat menggunakan lembar jawaban komputer sehingga cepat menghitungnya
·         Mudah melacak pendapat berdasarkan waktu
·         Mudah memfilter jawaban yang tidak berguna atau yang ekstrim.



Senin, 20 April 2015

Hipotesis Penelitian

Pengertian Hipotesis Dalam Penelitian. Hipotesa berasal dari penggalan kata ”hypo” yang artinya ”di bawah” dan thesa” yang artinya ”kebenaran”,  jadi hipotesa yang kemudian cara menulisnya disesuaikan dengan ejaan Bahasa Indonesia menjadi hipotesa dan berkembangan menjadi Hipotesa.
Pengertian Hipotesa menurut Sutrisno Hadi adalah tentang pemecahan masalah. Sering kali peneliti tidak dapat memecahkan permasalahannya hanya dengan sekali jalan. Permasalahan itu akan diselesaikan segi demi segi dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk tiap-tiap segi, dan mencari jawaban melalui penelitian yang dilakukan.
Dari kedua pernyataan tersebut di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis adalah suatu dugaan yang perlu diketahui kebenarannya yang berarti dugaan itu mungkin benar mungkin salah.

Jenis-jenis Hipotesa
Menurut Suharsimi Arikunto, jenis Hipotesa penelitian pendidikan dapat di golongkan menjadi dua yaitu :
1.       Hipotesa Kerja, atau disebut juga dengan Hipotesa alternatif (Ha). Hipotesa kerja menyatakan adanya hubungan antara variabel X dan Y,  atau  adanya perbedaan antara dua kelompok.
2.       Hipotesa Nol (Null hypotheses) Ho. Hipotesa nol sering juga disebut Hipotesa statistik,karena biasanya dipakai dalam penelitian yang bersifat statistik, yaitu diuji dengan perhitungan statistik. Bertolak pada pemikiran diatas dapat penulis kemukakan bahwa dalam  penelitian ini penulis mengajukan hipotesis kerja dan hipotesis nihil (nol).

Karakteristik Hipotesis yang Baik
Sebuah hipotesis atau dugaan sementara yang baik hendaknya mengandung beberapa hal. Hal – hal tersebut diantaranya :
1.       Hipotesis harus mempunyai daya penjelas.
2.       Hipotesis harus menyatakan hubungan yang diharapkan ada di antara variabel-variabel-variabel.
3.       Hipotesis harus dapat diuji
4.       Hipotesis hendaknya konsistesis dengan pengetahuan yang sudah ada.
5.       Hipotesis hendaknya dinyatakan sesederhana dan seringkas mungkin.

Berikut ini beberapa penjelasan mengenai Hipotesis yang baik :
·         Hipotesis harus menduga Hubungan diantara beberapa variable
Hipotesis harus dapat menduga hubungan antara dua variabel atau lebih, disini harus dianalisis variabel-variabel yang dianggap turut mempengaruhi gejala-gejala tertentu dan kemudian diselidiki sampai dimana perubahan dalam variabel yang satu membawa perubahan pada variabel yang lain.
·         Hipotesis harus Dapat Diuji
Hipotesis harus dapat di uji untuk dapat menerima atau menolaknya, hal ini dapat dilakukan dengan mengumpulkan data-data empiris.
·         Hipotesis harus konsisten dengan keberadaan ilmu pengetahuan
Hipotesis tidak bertentangan dengan pengetahuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam beberapa masalah, dan terkhusus pada permulaan penelitian, ini harus berhati-hati untuk mengusulkan hipotesis yang sependapat dengan ilmu pengetahuan yang sudah siap ditetapkan sebagai dasar. Serta poin ini harus sesuai dengan yang dibutuhkan untuk memeriksa literatur dengan tepat oleh karena itu suatu hipotesis harus dirumuskan bedasar dari laporan penelitian sebelumnya.
·         Hipotesis Dinyatakan Secara Sederhana
Suatu hipotesis akan dipresentasikan kedalam rumusan yang berbentuk kalimat deklaratif, hipotesis dinyatakan secara singkat dan sempurna dalam menyelesaikan apa yang dibutuhkan peneliti untuk membuktikan hipotesis tersebut.

Hipotesis pada penelitian berfungsi:
1.       Memberikan penjelasan tentang gejala-gejala serta memudahkan perluasan pengetahuan dalam suatu bidang.
2.       Mengemukakan pernyataan tentang hubungan dua konsep yang secara langsung dapat diuji dalam penelitian.
3.       Memberikan arah penelitian.
4.       Memberi kerangka pada penyusunan kesimpulan penelitian.


Sumber:

Senin, 13 April 2015

Metode Penelitian

Istilah metode penelitian terdiri atas dua kata, yaitu kata metode dan kata penelitian. Kata metode berasal dari bahasa Yunani yaitu methodos yang berarti cara atau menuju suatu jalan. Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara kerja (sistematis) untuk memahami suatu subjek atau objek penelitian, sebagai upaya untuk menemukan jawaban yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah dan termasuk keabsahannya. Adapun pengertian penelitian adalah suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis, untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.
Pengumpulan dan analisis data dilakukan secara ilmiah, baik bersifat kuantitatif maupun kualitatif, eksperimental maupun non eksperimental, interaktif maupun non interaktif. metode penelitian adalah cara alamiah untuk memperoleh data dengan kegunaan dan tujuan tertentu.  Secara lebih luas lagi Sugiyono menjelaskan bahwa metode penelitian adalah cara-cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid, dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah.
Banyak metode penelitian yang biasa digunakan dalam penelitian sosial dan pendidikan. Namun McMillan dan Schumacher (2001) memberikan pemahaman tentang metode penelitian dengan mengelompokkannya dalam dua tipe utama yaitu kuantitatif dan kualitatif yang masing-masing terdiri atas beberapa jenis metode sebagaimana ditunjukkan pada tabel berikut.


Kuantitatif
Kualitatif
Experimen
Non Experimen
Interaktif
Non Interaktif
True Experiment
Deskriptif
Etnogfari
Analisis Konsep
Quasi Experiment
Komparatif
Fenomenologis
Analisis Sejarah
Subjek Tunggal
Korelasi
Studi Kasus
Survei
Teori Dasar
Ex Post Facto
Studi Kritis




Sumber: