PENALARAN
Penalaran adalah proses berpikir yang
bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah
konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan
terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah
proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah
proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut
menalar. Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut
dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut
dengan konklusi (consequence). Hubungan antara premis dan
konklusi disebut konsekuensi.
Macam – macam Penalaran:
PENALARAN INDUKTIF
Metode penalaran
induktif adalah adalah suatu penalaran yang berpangkal dari peristiwa khusus
sebagai hasil pengamatan empirik dan berakhir pada suatu kesimpulan atau
pengetahuanbaru yang bersifat umum. Dalam hal ini penalaran induktif merupakan
kebalikan dari penalaran deduktif. Untuk turun ke lapangan dan melakukan
penelitian tidak harus memliki konsep secaracanggih tetapi cukup mengamati
lapangan dan dari pengamatan lapangan tersebut dapat ditarik generalisasi
dari suatu gejala. Dalam konteks ini, teori bukan merupakan persyaratan
mutlak tetapi kecermatan dalam menangkap gejala dan memahami gejala
merupakan kunci sukses untuk dapat mendiskripsikan gejala
dan melakukan generalisasi.
Jenis-jenis penalaran
induktif adalah :
- Generalisasi
Generalisasi
adalah proses penalaran yang bertolak dari fenomena individual menuju
kesimpulan umum. Tamara Bleszynski adalah bintang iklan, dan ia berparas
cantik. Nia Ramadhani adalah bintang iklan, dan ia berparas cantik.
Generalisasi: Semua bintang sinetron berparas cantik.
Pernyataan
semua bintang sinetron berparas cantik hanya memiliki kebenaran probabilitas
karena belum pernah diselidiki kebenarannya.
Contoh kesalahannya : Omas juga bintang iklan, tetapi tidak berparas cantik.
Contoh kesalahannya : Omas juga bintang iklan, tetapi tidak berparas cantik.
2. Analogi
Penalaran
Analogi adalah proses penyimpulan berdasarkan kesamaan data atau fakta.
Analogidapat juga dikatakan sebagai proses membandingkan dari dua hal yang
berlainan berdasarkankesamaannya, kemudian berdasarkan kesamaannya itu ditarik
suatu kesimpulan.Tujuan penalaran secara analogi adalah sebagai berikut:
a) Analogi
dilakukan untuk meramalkan kesamaan.
b) Analogi
dilakukan untuk menyingkapkan kekeliruan.3. Analogi digunakan
untuk menyusun klasifikasi.
Contoh: Seseorang yang
menuntut ilmu sama halnya dengan mendaki gunung. Sewaktu mendaki,ada saja
rintangan seperti jalan yang licin yang membuat seseorang jatuh. Ada pula
semak belukar yang sukar dilalui. Jadi, menuntut ilmu sama halnya dengan
mendaki gunung untuk mencapai puncaknya.
3. Kausal
Hubungan
kausal adalah penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang
salingberhubungan. Hal ini terlihat ketika tombol ditekan yang akibatnya bel
berbunyi. Dalamkehidupan kita sehari-hari, hubungan kausal ini sering kita
temukan. Hujan turun dan jalan-jalan becek. Ia kena penyakit kanker darah dan
meninggal dunia.
Dalam
kaitannya dengan hubungan kausal ini, tiga hubungan antar masalah yaitu sebagai
berikut:
a) Sebab
akibat
Sebab
akibat ini berpola A menyebabkan B. Disamping ini pola seperti ini juga dapat
menyebabkan B, C, D dan seterusnya. Jadi, efek dari suatu peristiwa yang
dianggap penyebab kadang-kadang lebih dari satu. Dalam kaitannya dengan
hubungan kausal ini, diperluka nkemampuan penalaran seseorang untuk mendapatkan
simpulan penalaran. Hal ini akan terlihatpada suatu penyebab yang tidak jelas
terhadap suatu akibat yang nyata.
Contoh
:Belajar menurut pandangantradisional adalah usaha untuk memperoleh sejumlh
ilmupengetahuan. ‘Pengetahuan´ mendapat tekanan yang penting, oleh sebab
pengetahuanmemegang peranan utama dalam kehidupan manusia. Pengetahuan adalah
kekuasaan. Siapa yang memiliki pengetahuan, ia mendapat kekuasaan.
b) Akibat
sebab
Akibat
sebab ini dapat kita lihat pada peristiwa seseorang yang pergi ke dokter.
Kedokter merupakan akibat dan sakit merupakan sebab. Jadi hampir mirip
dengan entimen. Akan tetapidalam penalaran jenis akibat sebab ini,
Peristiwa sebab merupaka simpulan.
Contoh
: Dewasa ini kenakalan remaja sudah menjurus ke tingkat kriminal. Remaja tidak
hanya terlibat dalam perkelahian-perkelahian biasa, tetapi sudah berani
menggunakan senjata tajam.Remaja yang telah kecanduan obat-obat terlarang tidak
segan-segan merampok bahkan membunuh. Hal ini selain disebabkan kurangnya
perhatian dari orang tua dan pengaruhmasyarakat, pengaruh televisi dan film
cukup besar.
c) Akibat-akibat
Akibat-akibat
adalah suatu penalaran yang menyiratkan penyebabnya. Peristiwa “akibat”
langsung disimpulkan pada suatu akibat yang lain.
Contoh:
Ketika pulang dari pasar, Ibu Sonya melihat tanah di halamannya becek, ibu
langsung menyimpulkan bahwa kain jemuran di belakang rumahnya pasti basah.
Dalam kasus itu penyebabnya tidak ditampilkan yaitu hari hujan.
PENALARAN DEDUKTIF
Deduktif
adalah cara berpikir di mana dari pernyataan yang bersifat umum
ditarik kesimpulan yang bersifat khusus. Penalaran deduktif merupakan
prosedur yang berpangkal padasuatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah
diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau
pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus.
Jenis-jenis Penalaran
Deduktif :
1. Silogisme
Silogisme
merupakan proses penalaran di mana dari dua proposisi (sebagai premis)
ditarik suatu proposisi baru (berupa konklusi).
Bentuk silogisme :
- Silogisme kategoris: terdiri dari proposisi-proposisi
kategoris.
- Silogisme hipotesis: salah satu proposisinya berupa
proposisi hipotesis.
Misalnya :
Premis 1 : Bila hujan,
maka jalanan basah
Premis 2 : Sekarang
hujan
Konklusi : Maka jalanan
basah.
Bandingkan dengan jalan
pikiran berikut :
Premis 1 : Bila hujan,
maka jalanan basah
Premis 2 : Sekarang
jalanan basah
Konklusi : Maka hujan.
2. Silogisme
Standar
Silogisme kategoris
standar = proses logis yang terdiri dari tiga proposisi kategoris.
Proposisi 1 dan 2 adalah
premis.
Proposisi 3 adalah
konklusi
Contoh: Semua pahlawan
adalah orang berjasa Kartini adalah pahlawan
Jadi : Kartini adalah
orang berjasa.
Sumber:
- https://akuratih.wordpress.com/2012/03/11/pengertian-penalaran-secara-umum/
- http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar